BAGI penduduk Jawa Barat, alat musik angklung tentunya bukan hal yang asing untuk didengar. Bahkan, keberadaannya sudah diakui dan terdaftar di United Nation Educational Scientific Cultural Organita-tion (UNESCO) sebagai salah satu kekayaan budaya dunia sejak Oktober 2009.
Namun, apakah Anda sudah pernah memainkan alat musik angklung? Atau jangan-jangan anda tidak pernah mendengarkan paduan suara angklung secara langsung? Fenomena inilah yang menarik minat siswa SMAN 5 Bandung Aria Dhanang Dewangga (16) untuk "mengawinkan" keindahan musik angklung dengan teknologi komputer. Menurut dia, angklung merupakan musik yang populer di Indonesia tetapi jarang dimainkan. Hal itu karena angklung dibuat oleh tangan sehingga produksinya terbatas. Apalagi seniman pembuat alat musik tersebut juga jumlahnya kurang banyak.
Hal ini berbeda dengan alat musik modern yang tersebar di seluruh dunia. Sebut saja gitar atau piano, dua alat musik tersebut sudah lazim dimainkan oleh masyarakat. Sebagai penggemar dan anggota tim angklung, Aria juga tergerak untuk mempromosikan angklung ke seluruh dunia. Siswa kelas XIIini kemudian merancang program sehingga penggunanya bisa memainkan angklung dengan komputer.
Program ini terdapat dua tipe, yaitu single mode dan assembly mode. Tipe assembly mode memungkinkan satu pengguna komputer untuk memainkan seluruh tangga nada seperti orang bermain piano. Namun, single mode memungkinkan pengguna komputer untuk bermain angklung dengan satu tangga nada untuk kemudian dipadukan dengan komputer lainnya dan dipimpin oleh conductor. "Ini seperti layaknya kita bermain angklung dengan alat musik asli di mana memain-kannya harus memadukan nada dengan rekan satu tim," ujar remaja yang akrab dengan kompu- ter sejak usia satu tahun ini.
Karya penemuannya inilah yang dia presentasikan di depan para juri International Conference of Young Scientist (ICYS) ke-17 di Denpasar Bali dan berhasil meny-bet medali emas. Dengan berpakaian serbahitam dan ikat kepala khas pemain angklung dan ca-lung, Aria mempresentasikan software buatannya sekaligus memperkenalkan alat musik tersebut kepada juri serta peserta dari luar negeri. Hasilnya presentasi tersebut mendapatkan pujian dari tiga juri asing karena dianggap menarik.
http://bataviase.co.id